Selasa, November 25, 2008

Pencak Silat Jangan Kalah Dengan Beladiri Impor


Pencak silat adalah seni beladiri khas Indonesia. Banyak ragam perguruan dan aliran pencak silat di seantero nusantara. Ada yang tergabung dalam IPSI (Ikatan Pencak Silat Indonesia) adapula yang berdiri independen.

Sebagai salah satu identitas bangsa, pencak silat juga mulai dikenal di berbagai belahan dunia. Meski belum sepopuler seni beladiri asal China dan Jepang, namun paling tidak promosi tersebut sudah terlihat hasilnya dengan adanya partisipasi beberapa negara setiap kali digelar kejuaran dunia pencak silat.

Ironisnya, di kala pencak silat mulai berkembang di manca negara, di negeri sendiri malah terjadi sebaliknya. Seni beladiri kebanggaan bangsa ini kalah cepat perkembangannya dengan seni beladiri impor.

Era globalisasi juga semakin menyaingi perkembangan pencak silat. Lihat saja, sekarang mulai berdatangan seni beladiri impor lainnya dari Asia Tenggara dan tanah Eropa serta Amerika. Sebut saja macam Mix Martial Arts dari Amerika Serikat, Capoeira dan Brazillian Jiu Jitsu dari Brazil, Krav Maga dari Israel, Arnis/Eskrima dari Filipina.

Di berbagai tempat mudah ditemukan tempat latihan seni beladiri impor, baik berbentuk areal terbuka maupun gedung khusus. Sementara tempat latihan pencak silat tidak banyak ditemukan.

Nasib pencak silat, mirip dengan seni tradisional nusantara lainnya yang di beberapa daerah mulai redup seiring perputaran roda zaman yang semakin modern.

Disayangkan, seni budaya nasional harus ditinggalkan masyarakatnya sendiri. Padahal, semestinya kita harus bangga dengan budaya sendiri.

Oong Maryono, tokoh pencak silat nasional, dalam sebuah tulisannya mengungkapkan fenomena tersainginya pencak silat oleh ‘invasi’ seni beladiri asing. Sebagaimana kutipan artikelnya:

Kesulitan juga datang dari luar dunia pencak silat, karena persaingan yang ketat dari bela diri impor. Antara 1960-1966, pada waktu terjadi kemerosotan ekonomi dan politik negara yang menimbulkan ketidakberdayaan IPSI, karate secara resmi masuk Indonesia dan dengan tangkasnya memasuki kalangan pelajar dan ABRI.

Dari mulanya, karate dan judo dipraktekkan sebagai olah raga dan dipertandingkan di depan umum. Penerimaan yang positif terhadap bela diri asing, memaksa kalangan pencak silat untuk berpikir dan berbuat lebih baik dalam usaha mengembangkan pencak silat olah raga, atau seperti ditulis oleh salah satu koran masa itu "kehadiran karate di Indonesia merupakan cambuk yang benar-benar efektif untuk 'membangunkan' kalangan pencak dari tidurnya.

Apa yang membuat pencak silat ‘kalah’ oleh seni beladiri asing?

Jika ditelaah, beberapa perbandingan berikut bisa menjadi jawaban:

Seni beladiri asing lebih terbuka dalam penyebaran ajaran. Sebaliknya pencak silat dominan tertutup. Hanya beberapa perguruan/aliran pencak silat yang mau membuka diri dengan memampang papan nama perguruan/aliran dan memperlihatkan lokasi tempat latihan, kemudian mau latihan di tempat terbuka, tidak melulu di dalam ruangan tertutup.

Seni beladiri asing relatif mengenyampingkan sifat superioritas di antara sesama seni beladiri. Contoh, Jepang memiliki karate, judo, shorinji kempo, jujutsu, aikido, ninjutsu, tetapi satu sama lain tidak menganggap lebih unggul. Semua berkembang seiring, terserah orang mau pilih yang mana atau mempelajari dua atau tiga beladiri berbeda. Tidak masalah. Sedangkan pencak silat masih ada perguruan/aliran yang mengutamakan sifat superioritas. Sesama pencak silat berusaha saling mengungguli satu sama lain, bukannya sama-sama bergandengan tangan membangun kebersamaan.

Seni beladiri asing didukung negara asalnya. Sarana latihan didanai pembangunannya demikian pula kegiatan (pertandingan dll). Sebaliknya pencak silat minim dukungan dari pemerintah. Lihat saja selain di Taman Mini, padepokan pencak silat yang representatif bisa dihitung dengan jari. Semestinya setiap pemerintah daerah mau membangun padepokan untuk perkembangan pencak silat. Mendanai segala kegiatan pencak silat.

Seni beladiri asing ‘royal’ berpromosi (mengekspos diri). Promosi kegiatan gencar dilakukan melalui mass media (cetak dan elektronik). Sebaliknya, masih banyak perguruan/aliran pencak silat yang enggan mempublikasikan diri.

Seni beladiri asing rutin kegiatan, baik latihan bersama, pertandingan, seminar dan sebagainya. Sebaliknya pencak silat, minim kegiatan, misalnya pertandingan, jika dibandingkan karate yang setahun bisa sampai 3 kali digelar, pencak silat kurang dari itu.

Tulisan ini bukan bermaksud mendiskreditkan seni budaya bangsa sendiri. Melainkan untuk menggugah kita semua agar peduli dengan kenyataan yang ada. Bagaimana seharusnya kita memperlakukan aset bangsa agar bisa mendapat tempat yang lebih tinggi di hati masyarakatnya sendiri. Bagaimanapun perubahan harus dilakukan agar pencak silat tak hanya memiliki pamor di negeri orang tetapi juga di negeri sendiri.

harry

Mau lebih banyak tahu tentang pencak silat?
Download e-booknya di sini

READ MORE - Pencak Silat Jangan Kalah Dengan Beladiri Impor

Jiu Jitsu, Ju Jitsu, Jujitsu, Jujutsu?


Salah satu seni beladiri tua asal Jepang ini ditulis dan dilafalkan dalam tulisan dan pengucapan yang berbeda. Jiu Jitsu, Ju Jitsu, Jujitsu, Jujutsu.

Manakah yang benar di antara keempat istilah atau nama tersebut?

Pada dasarnya orang Jepang menyebut Jujutsu. Sementara lidah orang barat mengeja Jiu Jitsu atau Jiujitsu. Sementara di Indonesia dominan disebut Jujitsu atau Ju Jitsu.

Secarah harfiah kata Ju berarti lentur, fleksibel, halus, lembut. Kata Jutsu berarti teknik atau cara/metode.

Jujutsu berarti bela diri yang fleksibel, ada teknik keras ada juga teknik lembut/halus, ada teknik menyerang ada teknik bertahan, ada teknik menggunakan kekuatan fisik ada pula dengan tenaga dalam, banyak teknik tangan kosong banyak pula teknik menggunakan senjata.

Jujutsu adalah nama general atau umum karena Jujutsu punya banyak aliran dan ciri-ciri teknik yang berbeda. Sama halnya di Indonesia ada pencak silat yang punya banyak aliran, misalnya Merpati Putih, Perisai Diri, Setia Hati Teratai, Tapak Suci, dan lainnya.

Aliran Jujutsu ada yang tradisional (koryu) maupun modern. Ada yang masih terikat dengan tradisi jepang, ada yang sudah lepas dari tradisi jepang misalnya Brazillian Jujutsu.

Intinya Jujutsu menggunakan segala teknik/cara untuk melumpuhkan/menguasai lawan. Pada dasarnya teknik Jujutsu adalah teknik bertarung bebas yang sebenarnya bukanlah sport. Akan tetapi dalam masa modern ini sport Jujutsu juga mulai marak sehingga muncul banyak sekali even–even pertandingan Jujutsu di berbagai negara dengan berskala nasional, regional maupun Internasional

Munculnya seni beladiri ini boleh dikatakan hampir bersamaan dengan beladiri tertua di Jepang yaitu Sumo (230 th SM). Beladiri halus tangan kosong ini semakin dikenal setelah tahun 1603 ketika Shogun tokugawa menyatukan Jepang. Seni Jujutsu merupakan secondary martial art kaum samurai setelah ilmu senjata yaitu kenjutsu= ilmu pedang katana, kyujutsu=ilmu panah, yarijutsu=ilmu pedang, dan lainnya.

Jujutsu merupakan induk berbagai beladiri dari Jepang, Korea, Brazil, Rusia, Israel dan lainnya. Berasal dari Jujutsu di antaranya Judo, Aikido, Kendo, Iaido, Hapkido dan Yudo (Korea), Vale Tudo (Brazil), Sambo (Rusia), Krav Maga (Israel).

Beladiri Judo yang berakar dari Jujutsu kuno, diciptakan oleh prof DR Jigoro Kano pada tahun 1882. Setelah jatuhnya Shogun Tokugawa dan naiknya Kaisar Meiji. Terjadi restorasi atau perubahan kebudayaan dan politik di Jepang. Kaum samurai dibubarkan dan digantikan tentara modern. Jepang mulai membuka diri dengan dunia luar. Senjata tajam pun dilarang di masyarakat umum. Maka konsep beladiri pun berubah seiring seni berperang kuno pun yang lambat laun punah.

Untuk mempertahankan seni beladiri jepang dan berkembangnya seni beladiri untuk kompetisi modern(misalnya olahraga tinju, anggar, wrestling dan lainnya), Jigoro Kano yang waktu itu menjabat sebagai menteri pendidikan punya ide meracik beladiri Jepang sebagai beladiri modern untuk olahraga, kompetisi tanpa meninggalkan aspek beladiri dan filosofi.

Dikumpulkanlah ahli beladiri jujutsu dari berbagai aliran untuk disatukan. Terciptalah Judo. Ju artinya lembut/halus Do= seni/jalan. Sedangkan makna Jutsu diganti karena makna tersebut lebih erat dengan teknik bertempur/berperang. Hasilnya Judo pun jadi beladiri yang dipertandingkan di Olimpiade. Tekniknya pun (dalam kompetisi) dibatasi hanya kuncian siku, lutut dan urat leher.

JUJUTSU ALIRAN KUNO:

  1. Daitoryu Aikijutsu

    Merupakan aliran kuno yang paling terkenal sampai sekarang. Merupakan akar dari beladiri Aikido yang terkenal di seluruh dunia. Bintang yang terkenal dengan gaya ini adalah Steven Seagal. Diciptakan Minamoto Yoshimitsu tahun 1100, seorang bangsawan dari kaum samurai. Terkenal dengan teknik halus dan melingkarnya yang mirip dengan beberapa Kungfu China misalnya Taichi dan Pakua Chang. Beladiri ini juga merupakan cikal bakal beladiri Hapkido Korea yang menggabungkan teknik Daitoryu dengan teknik Taekyon (akar beladiri taekwondo) yang diciptakan Choi Yong Shui, teman seperguruan Morihei Ueshiba pendiri Aikido. Beladiri ini terjadi perbedaan pendapat antara Kuno dan modern. Karena satu-satunya beladiri tradisional yang menggunakan sistem modern Kyu -DAN serta dipelajari oleh banyak orang (karena beladiri tradisional lainnya tidak mau mengajarkan beladirinya ke orang lain dan hanya keturunan saja yang diajarkan).

  2. Hakko-ryu Jujutsu.

    Diciptakan Okuyama Yoshiji atas seizin Sokaku Takeda guru besar Daitoryu Aikijutsu. Ia merevisi Daitoryu agar bisa dipakai masyarakat umum. Memodifikasi teknik agar lebih safe dan muah diaplikasi masyarakat sipil dan kepolisian.

  3. Takenouchi Ryu Jujutsu.

    Diciptakan oleh Pangeran Hisamori Takenouchi tahun 1532. Merupakan aliran paling hebat pada zamannya waktu itu.

  4. Takagi Yoshiryu Jujutsu.

    Diciptakan oleh Takagi Umanosuke tahun 1695. merupakan murid dari Hisamori Takenouchi. Menggabungkan aliran Takenouchi Ryu dengan aliran Takagi Ryu dari keturunan keluarganya. Beladiri ini sekarang masuk kurikulum beladiri Ninjutsu. Misalnya di Bujinkan Ninjutsu dan Genbukan Ninjutsu.

  5. Yoshinryu Jujutsu Kenpo

    Diciptakan seorang dokter dari Nagasaki bernama Akiyama. Ia pergi ke China untuk belajar ilmu pengobatan. Di sana ia juga belajar beladiri Chuanfa/Kungfu (Kenpo dalam lafal Jepang). Punya teknik gabungan antara Kungfu China dengan teknik halus Jujutsu. Merupakan cikal bakal beladiri Karate Wadoryu karena seorang pewarisnya Hironori Othsuka mengawinkan Jujutsu dengan beladiri Karate Okinawa.

  6. Kitoryu Jujutsu

    Merupakan Cikal bakal dan sumber utama beladiri Judo. Diciptakan Chen Yuan Ping Tahun 1648. Seorang ahli keramik dari China yang tinggal di Jepang dan bersahabat dengan tiga samurai yang mengajarkannya beladiri Jujutsu. Kemudian meramunya beladiri Jujutsunya sendiri .

Itu cuma sebagian dari aliran kuno yang banyak sekali bahkan ribuan yang tidak tercatat. Namun jujutsu juga berkembang menjadi beberapa aliran modern. Ada yang masih terikat dengan tradisi jepang ada pula yang lepas. Misalnya Brazilian Jujutsu yang bersumber dari Maeda Mitsuyo kemudian diturunkan kepada Carlos Gracie. Kemudian ada Danzan Ryu Jujutsu, Yanagiryu dan lain-lainnya.

Adapula aliran modern yang masih menggunakan tradisi jepang misalnya Goshinbudo Jujutsu. Aikido dan lainnya. Di Indonesia ada beladiri JCI (Jiujitsu Club Indonesia) dan IJI (Institute Jiujitsu Indonesia). Tapi aliran ini sudah tidak terikat lagi dengan Jujutsu Jepang. Bahkan tekniknya pun sudah digabungkan dengan beladiri lain seperti karate dan pencak silat. Nama-nama jurusnya juga tidak menggunakan nama Jepang. Meskipun diturunkan dari kaum penjajah jepang yang tertinggal di Indonesia. Harry/Rizky

Mau lebih jauh teknik-teknik Jujutsu?

Pelajari di sini



READ MORE - Jiu Jitsu, Ju Jitsu, Jujitsu, Jujutsu?

Antara Do dan Jutsu

Banyak cabang beladiri Jepang mempunyai nama awalan yang sama namun memiliki dua akhiran berbeda, yakni -do dan -jutsu. Bujutsu dan Budo serta Kenjutsu dan Kendo adalah beberapa contoh.

Perbedaan mendasar kedua akhiran ini adalah -do berarti jalan dan -jutsu artinya jurus, ilmu, teknik atau seni. Selain itu dalam seni bela diri berakhiran -do biasanya lebih banyak peraturan yang tidak memungkinkan seseorang untuk terluka akibat serangan yang fatal, namun tidak demikian halnya dengan beladiri yang berakhiran kata –jutsu.

Misalnya kendo, hanya bagian tangan, perut, kaki dan bagian bawah dagu yang boleh diserang, sedangkan kenjutsu membolehkan serangan ke semua bagian tubuh.
Secara umum, budo (bu- artinya prajurit) adalah pengembangan dari bujutsu yang telah disesuaikan dengan zaman sekarang (untuk olahraga, bukan berkelahi).

Beberapa contoh bujutsu yang dikembangkan menjadi budo:
Jujutsu -> Judo
Kenjutsu -> Kendo
Aiki-Jujutsu -> Aikido
Karate jutsu -> Karate-Do
Battoujutsu/Iaijutsu -> Battoudo/Iaido

harry/wikipedia
READ MORE - Antara Do dan Jutsu

Rabu, November 19, 2008

Wishdom

Ketika seorang kerdil menerima tingkatan Dan-nya yang pertama, dia akan segera berlari ke rumahnya dan berteriak sekeras-kerasnya kepada semua orang bahwa dia sudah mendapatkan Dan pertamanya.

Ketika dia menerima Dan dua, dia akan memanjat atap rumahnya dan berteriak kepada orang-orang bahwa ia sekarang memegang Dan dua.

Ketika dia menerima Dan tiga, dia akan melompat ke mobilnya dan berpawai melewati kota dengan membunyikan terompet, memberitahu semua orang tentang Dan tiganya.

Ketika seorang bijak menerima Dan-nya yang pertama, dia akan menundukkan kepalanya dengan diliputi penuh rasa terima kasih.

Ketika dia menerima Dan dua, dia akan menundukkan kepala dan bahunya.

Ketika dia menerima Dan tiga, dia akan menundukkan kepala, bahu dan pinggangnya, selanjutnya diam-diam berjalan di sisi dinding, sehingga orang-orang tidak akan melihat atau memperhatikannya.

(Gichin Funakoshi)

Untuk mendapat seratus kemenangan dalam seratus pertarungan bukanlah kemampuan yang tertinggi. Untuk menaklukkan lawan tanpa bertarung adalah kemampuan yang tertinggi.
(Gichin Funakoshi - My Way of Life)

written by Harry

READ MORE - Wishdom

Antara Kata dan Kumite ( 2 )

Kihon, Kata dan Kumite. Itulah yang dipelajari dalam Karate dan terus menjadi kurikulum utama hingga sekarang. Meski pada mulanya, latihan Karate lebih mementingkan Kihon dan Kata, seperti dilakukan Gichin Funakoshi terhadap murid-muridnya.

Dari Okinawa dengan misi mempromosikan Karate ke Jepang, Funakoshi membawa 16 Kata, yaitu 5 pinan (heian), 3 naihanchi (Tekki), kushanku-dai (Kanku-dai), kushanku-sho (Kanku-sho), seisan (Hangetsu), patsai (bassai-dai), Wanshu (Empi/Enpi),chinto (Gankaku), jutte (jitte) dan Jion.

Dia terus melatih para muridnya Kata dasar, sebelum mereka menunjukkan kemajuan yang berarti untuk meningkat ke tingkat lanjutan. Pada saat itu tidak kurang dari 40 kata masuk dalam kurikulum, kemudian dimasukkan dalam edisi terbatas “Karate-Do for Specialist” yang merupakan karya monumental dari Shigeru Egami (kemudian menjadi guru besar Shotokai).

Kata Shotokan sebagian besar adalah hasil modifikasi Gichin, baik dari penamaan, misalnya Pinan menjadi Heian, begitupula segi teknik gerakan yang lebih dinamis dan harmonis dari gerak asalnya. Gaya Kata Shotokan ini juga banyak dipengaruhi sentuhan Yoshitaka (Gigo) Funakoshi, putra ketiga Gichin Funakoshi. Jumlah Kata yang dipelajari di Shotokan juga ditetapkan menjadi 26 Kata.

Bagi Gichin Funakoshi, Kata adalah Karate yang sesungguhnya. Ungkapan demikian ada benarnya, karena dalam gerakan Kata mengandung unsur Kihon, teknik beladiri (kerap diaplikasi dalam bentuk bunkai) dan teknik Kumite.

Latihan Kata terus menerus yang diajarkan Gichin dengan aturan hito-kata sanen (tiga tahun mempelajari satu kata), kenyataannya membuat jenuh para muridnya. Sehingga pada tahun 1922, tiga muridnya, Miki, Bo dan Hirayama yang berlatih di Universitas Shichin-Tokudo, berpendapat bahwa berlatih Kata saja tidak cukup. Mereka mulai mengenalkan pertarungan bebas (Jiyu Kumite).

Mereka membuat pelindungan badan dan menggunakan pelindung kepala Kendo di dalam pertandingan. Funakoshi mendengar tentang penyimpangan ini, dan tidak menghalangi usaha yang dia anggap telah mengurangi arti seni beladiri Karate.

Adanya Kumite, sebenarnya juga tak lepas dari ‘dukungan’ Gigo Funakoshi yang kadang melatih teknik Kumite selain melatih Kata. Hironori Ohtsuka (kemudian hari mendirikan Wadokai) semasih di Shotokan (melatih di Universitas Shichin-Tokudo) juga turut berperan meletakkan dasar-dasar Kumite.

Funakoshi menghentikan kunjungannya ke Universitas Shichin-Tokudo. Setelah kejadian tersebut Gichin Funakoshi melarang adanya pertandingan karate. (Tidak pernah ada pertandingan karate hingga ia meninggal tahun 1958).

Faktanya, pertandingan Karate digelar setelah Gichin tiada. Salah seorang murid berbakat Gichin, Masatoshi Nakayama, melaui JKA yang dipimpinnya kemudian menggelar even pertama kali di Jepang tersebut.

-----

Di dalam ketulusannya mengajarkan seni beladiri Karate yang baik dan benar, Gichin Funakoshi bukan tanpa hujatan. Kritik menghina kerap didengar menyangkut ketegasannya dalam aturan mempelajari Kata. Pengkritik mengistilahkan Kata sebagai 'lembut' Karate dan belajar teknik itu merupakan hal yang menyia-nyiakan waktu.

Tak banyak yang tahu bahwa Gichin Funakoshi, sebenarnya tidak pernah kalah saat terpaksa harus bertarung dengan lawan-lawannya.

written by Harry
READ MORE - Antara Kata dan Kumite ( 2 )

Antara Kata dan Kumite ( I )

Mana yang lebih diutamakan dalam berlatih Karate. Latihan Kata atau Kumite?

Sejatinya, antara Kata dan Kumite mendapat porsi latihan yang sama. Karena kedua materi itu adalah kurikulum utama setelah Kihon yang satu sama lain saling berkaitan.

Fenomenanya, ada sebagian Karateka yang lebih menyenangi latihan Kata saja, sebagian lagi lebih suka berlatih kumite. Sehingga jika ia seorang atlet, akan terkotak menjadi kategori atlet Kata dan kategori atlet Kumite.

Jika dianalogikan dengan pelajaran di sekolah, ada pelajaran membaca dan berhitung. Mana yang lebih penting di antara kedua mata pelajaran tersebut? Jelas, keduanya penting.

Nah, demikian pula Kata dan Kumite. Akan timpang jika hanya salah satu yang dipelajari. Dan bagaimana pula jika nanti melatih para kohai? Sementara kita hanya mahir Kumite, tak dinyana para kohai bertanya tentang Kata. Demikian pula sebaliknya, pelatih yang mahir Kata akan bingung ditanya tentang Kumite.

Terlepas bagus tidaknya gerakan Kata kita dan hebat tidaknya teknik Kumite kita, yang jelas kedua materi itu harus dipelajari. Jika tekun dilatih, adalah hal yang mungkin kita bisa menguasai keduanya sekaligus.

Banyak Karateka tersohor yang memiliki kemampuan Kata dan Kumite sama baiknya. Contoh, Hirokazu Kanazawa, yang merupakan orang pertama menjuarai turnamen Karate di Jepang. Pendiri SKIF ini dua tahun berturut-turut menyandang jawara Kata dan Kumite saat pertama kali pertandingan Karate diadakan JKA.

written by Harry
READ MORE - Antara Kata dan Kumite ( I )

Persahabatan Karate dan Judo

Masih banyak orang, baik orang awam maupun praktisi seni beladiri, yang suka membanding-bandingkan antara satu seni beladiri dengan seni beladiri yang lain.

Ada yang menganggap seni beladiri A lebih hebat daripada seni beladiri B. Kemudian seni beladiri C lebih jago dari seni beladiri D.

Kadang untuk membuktikan kehebatan seni beladiri yang ia kuasai, dilancarkanlah tantangan kepada praktis seni beladiri yang lain. Begitukah makna kita belajar seni beladiri?

Memang di atas langit ada langit. Tapi bukan berarti harus melemahkan satu sama lain, karena setiap seni beladiri memiliki kelebihan masing-masing.

Satu musuh, terasa kebanyakan. Seribu teman, terasa kekurangan.

Seni beladiri tidak membentuk orang menjadi jagoan. Sebaliknya, seni beladiri membentuk orang memiliki kepribadian yang luhur.

Makna seni beladiri ini setidaknya bisa kita lihat dari sosok Gichin Funakoshi, Guru Besar Karate Shotokan dan Jigoro Kano, pendiri Judo.

Gichin Funakoshi dan karate-nya berasal dari Okinawa. Sedangkan Jigoro Kano dan Judo-nya lahir di Jepang. Lantas, apakah keduanya bertarung untuk merebut simpati masyarakat Jepang sekaligus membuktikan kehebatan seni beladiri masing-masing?

Sebaliknya, kedua ahli seni beladiri tersebut saling menghargai dan menghormati, bahkan menjadi sahabat karib.

Catatan sejarah menyatakan, Jigoro Kano malah banyak membantu kelancaran Gichin Funakoshi dalam pengembangan karate di Jepang. Apakah setelah dojo karate bermunculan kemudian dojo Judo kehilangan murid? Kenyataannya, kedua seni beladiri ini sama-sama berkembang pesat bahkan sama-sama menyebar hingga keluar Jepang.

Saling mengunjungi dojo menjadi aktivitas di sela waktu mereka mengembangkan seni beladiri masing-masing. Keduanya pun mau menyadari kelebihan dan kekurangan dari segi teknik beladiri, sehingga terjadi pertukaran teknik dengan saling mengadopsi teknik satu sama lain.

Beberapa teknik bantingan dan sapuan kaki yang ada di karate adalah inovasi Gichin Funakoshi setelah mempelajari teknik tersebut dari judo. Demikian pula Jigoro Kano, memperkaya teknik judo dengan atemi berupa pukulan dan tendangan yang diambil dari teknik karate.

Selain teknik beladiri, Gichin Funakoshi juga mengadopsi seragam judo yang kemudian dimodifikasi menjadi seragam karate. Ya, karena memang di Okinawa awalnya tak ada pakaian khusus untuk berlatih seni beladiri apapun.

Pakaian untuk berlatih berwarna putih tersebut kemudian dinamakan Karate-gi atau Do-gi atau Keiko-gi, terdiri atas baju (uwagi) dan celana panjang longgar (zubon). Dilengkapi sabuk (obi) tebal berbahan kain yang dijahit kuat berlapis.

Tak hanya pakaian latihan, sistem tingkatan dalam judo yang ditandai dengan warna sabuk, diadopsi pula dalam karate.

Tak salah, jika memang memberikan manfaat untuk kemajuan, ATM (Amati, Tiru dan Modifikasi) adalah hal yang wajar.

Karena dilandasi persahabatan, tak ada egoisme dan fanatisme di antara Gichin Funakoshi dan Jigoro Kano.

Nah, dua guru besar seni beladiri saja mau berjabat tangan. Sekarang bagaimana dengan kita?

written by harry
READ MORE - Persahabatan Karate dan Judo

Jumat, November 07, 2008

Sumpah Karate, Idealkah?


Sumpah Karate!

Sanggup Memelihara Kepribadian
Sanggup Patuh Pada Kejujuran
Sanggup Mempertinggi Prestasi
Sanggup Menjaga Sopan Santun
Sanggup Menguasai Diri

Demikian sering diucapkan para karateka dari sebagian perguruan Karate di Indonesia, anggota FORKI.

Sumpah ini diucapkan sebagai bagian dari susunan upacara (reisiki) di awal dan di akhir latihan.

Jika latihan Karate dua kali seminggu, berarti empat kali mengucap sumpah Karate. Dalam sebulan totalnya bersumpah 16 kali!

Pertanyaannya, apakah seluruh Karateka yang telah berulangkali mengucap sumpah Karate kemudian tindak tanduk atau prilakunya sesuai dengan poin-poin sumpah tersebut?

Jawabannya ada pada diri masing-masing.

Dalam agama, sumpah tidak bisa diucapkan sembarangan. Apalagi jika bersumpah dengan atas nama Tuhan.

Nah, pemikirannya, idealkah jika Sumpah Karate diganti dengan Janji Karate? Tapi janji juga tidak sembarangan, janji harus ditepati. Apalagi, janji itu adalah utang.

Lantas, bagaimana jika diganti menjadi Ikrar Karate? Mungkin dengan kata ikrar akan lebih 'enak' dilanggar.

Sebuah renungan bagi kita.

written by harry
READ MORE - Sumpah Karate, Idealkah?

Minggu, November 02, 2008

Inner Power (2)



Tenaga dalam bagi sebagian masyarakat awam masih dianggap sebagai seni beladiri mistis bin gaib. Anggapan demikian tak sepenuhnya benar namun tak bisa pula dikatakan salah.

Benar, karena memang ada perguruan seni beladiri tenaga dalam yang memasukkan unsur supranatural dalam praktik pengolahan dan aplikasi tenaga dalam.

Salah, karena jika dikaji secara ilmiah, tenaga dalam adalah seni beladiri yang bisa ditangkap secara rasional.

Di Indonesia, secara garis besar ada dua jenis seni beladiri tenaga dalam.
  1. Tenaga dalam yang latihannya memasukkan unsur religi (mengamalkan bacaan-bacan tertentu yang bersumber dari ajaran agama) dan supranatural (ritual khusus, merapal mantera, dan lainnya).
  2. Tenaga dalam yang hanya mengandalkan olah napas dalam praktik latihan maupun aplikasi.
Agar pemahaman tentang tenaga dalam lebih luas lagi, lebih penting dibahas adalah jenis tenaga dalam yang mengandalkan olah napas.

PEMAHAMAN TENAGA DALAM
Tenaga dalam adalah anugerah Illahi yang sebenarnya dimiliki setiap manusia. Hanya saja, tidak semua orang bisa dengan mudah membangkitkan tenaga ini untuk segala keperluan, kecuali melalui proses latihan pengolahan napas. Contoh bukti tenaga dalam adalah saat kita dalam keadaan terdesak, biasanya power itu berfungsi. Kita akan berlari kencang, lebih kencang dari kebiasaan tatkala kita dikejar anjing, misalnya. Dapat mengangkat beban berat yang sejatinya tak mungkin terangkat, misal saat kaki kita terjepit lemari. Setelah bebas dari jepitan lemari, pasti kita langsung memegang kaki yang sakit. Lambat laun sakit mereda. Nah, tak sadar bahwa melalui telapak tangan kita telah mengalir tenaga dalam untuk mengobati rasa sakit. Coba bagian tubuh yang sakit dibiarkan begitu saja, sakitnya tetap terasa, kan?

Melalui pengolahan napas yang sistematis, tenaga dalam dapat digunakan untuk berbagai hal; membeladiri, mengobati penyakit dan menjaga kebugaran. Dalam praktik seni beladiri kadang pula digunakan untuk atraksi pemecahan benda keras dan unjuk kekuatan fisik lainnya (tahan dilindas mobil, berebah di atas paku, kebal senjata tajam dan sebagainya) atau mempertajam indera keenam.

LETAK TENAGA DALAM
Hampir semua perguruan tenaga dalam sepakat letak atau posisi tenaga dalam ada di perut bawah, tepatnya antara pusar dan kemaluan.

METODE
Tenaga dalam olah napas umumnya menggunakan metode pernapasan tarik, tahan, lepas. Artinya menarik napas, menahan napas dan melepas napas. Keluar masuk napas biasanya melalui hidung, meski ada pula yang mengajarkan melalui mulut. Atau kombinasi; tarik lewat hidung, buang lewat mulut.

LOKASI TAHAN NAPAS
Menahan napas ada yang menerapkan tahan di perut dan ada yang menahan di dada.

WAKTU TAHAN NAPAS
Rentang waktu tarik, tahan, lepas, bervariasi. Ada pola segitiga sama sisi (tarik, tahan, lepas dalam waktu yang sama, misalnya per 5 detik atau 10 detik), kemudian segitiga sama kaki (misal; tarik dan tahan sama-sama 5 detik, dan lepas napas begitu saja, tanpa hitungan).

TEKNIK LATIHAN
Umumnya teknik latihan dibagi dua cara, bergerak dan diam. Bergerak yaitu melakukan gerakan jurus tenaga dalam. Diam yaitu mengolah napas dengan posisi duduk (bersila atau duduk di atas pantat dengan kedua kaki melipat ke samping tubuh.

written by Harry

bersambung
READ MORE - Inner Power (2)
Web Hosting


IndoBanner Exchanges