Kamis, November 24, 2011

Nunchaku Tradisional & Modern

Nunchaku awal (kayu kekang kuda)
Senjata tumpul yang satu ini boleh dibilang sebagai senjata beladiri paling popular di dunia.

Kepopularan nunchaku dimulai ketika mendiang Bruce Lee menggunakan nunchaku dalam aksi laga di sejumlah filmnya.

Sejatinya, nunchaku adalah senjata ‘dadakan’ masyarakat Okinawa tempo doeloe. Nunchaku muncul karena kala itu ada larangan dari kerajaan bahwa masyarakat tidak boleh membawa senjata tajam di luar rumah.  Bagi yang melanggar, bersiap menghadapi para samurai yang tidak segan menebaskan katana-nya.

Nunchaku melawan pedang
Kata nunchaku dipercaya berasal dari pelafalan Jepang terhadap istilah Cina untuk tongkat dua bagian (Chang Xiao Ban). Namun bisa saja berasal dari nun (ヌン), berarti "kembar" dan shaku (尺), panjang rata-rata dua bagian nunchaku.
Ada dua versi muasal nunchaku. Kabarnya, nunchaku adalah sepasang kayu kekang kuda yang digunakan sebagai senjata. Kabar lainnya, nunchaku adalah alat pertanian berupa sepasang kayu pendek yang disambung dengan tali berbahan potongan ekor kuda. Gunanya, mengapit ikatan rumpun padi yang baru dipanen untuk dipukulkan sehingga bulir padi mudah lepas.

Terlepas soal dua versi di atas, nunchaku kemudian menjadi senjata resmi seni beladiri kobudo. Modifikasi nunchaku kemudian menjadi beberapa bentuk, ada nunchaku tradisional berbentuk sepasang kayu bulat bersambung tali, adapula nunchaku bersambung rantai untuk kategori nunchaku modern.

Gaya nunchaku modern
Nunchaku modern juga banyak ragamnya. Sepasang kayu bulat diganti menjadi sepasang besi atau aluminium berbentuk pipa. Adalagi bahan plastik yang di dalamnya menggunakan lampu otomatis. Saat nunchaku dimainkan, lampu tersebut menyala warna-warni

Selain bentuk yang dimodifikasi, teknik permainan nunchaku juga semakin atraktif. Jika versi kobudo tekniknya monoton dan umumnya menggunakan satu nunchaku, maka versi modern tekniknya variatif dan satu atau dua nunchaku sekaligus. Teknik variatif lainnya, nunchaku diputar di sela jemari atau melempar nunchaku ke udara.  Bermain nunchaku sambil salto atau melakukan tendangan melompat.

Satu hal mendasar, cara memegang nunchaku gaya tradisional (kobudo) adalah di bagian bawah batang kayunya. Sedangkan gaya modern, tidak terikat aturan, umumnya memegang di bagian atas dekat sambungan kedua batang kayu.

Jika nunchaku tradisional ada rangkaian jurus (kata) yang harus dimainkan, nunchaku modern bebas merangkai koreografi, sesuai improvisasi praktisinya.

By Harry

READ MORE - Nunchaku Tradisional & Modern

Minggu, April 24, 2011

Efektifitas Kyusho-Jutsu

Dalam karate diistilahkan Kyusho-Jutsu, beladiri lain menyebut Dim-Mak. Sedangkan dunia beladiri barat menyebutnya pressure point (titik tekan), vital point (titik vital), pain point (titik sakit) atau nerve strike (serangan/pukulan ke arah syaraf). Kalau dalam khasanah beladiri Indonesia sering dikatakan sebagai teknik totok.

Teknik ini cukup efektif untuk membeladiri di jalanan (street self defense) khususnya dalam posisi rapat atau jarak dekat.

Bagi perempuan, sangat wajib memiliki kemampuan Kyusho-Jutsu, karena dengan tenaga yang minimal, mampu melumpuhkan lawan dengan cepat. Tidak pandang seberapa besar tubuh lawan (gendut atau berotot), dengan teknik yang terlatih, lawan pasti ambruk.

Rasa sakit atau nyeri yang timbul akibat serangan ke titik vital membuat lawan hilang konsentrasi. Dalam beberapa menit lawan tidak bisa melanjutkan serangan, bahkan mungkin seolah tidak berdaya untuk kembali bangkit.

Mempelajari Kyusho-Jutsu ternyata banyak metodenya, beberapa metode yang sederhana antara lain menekan beberapa bagian tubuh yang terasa sakit/nyeri ketika ditekan. Cara menekan bisa dengan jempol, telunjuk ataju jari tengah.

Bagian tubuh yang lemah itu tersebar mulai kepala hingga ujung kaki. Beberapa buku seni beladiri, kerap mengilustrasikan posisi titik vital tersebut dengan gambar manusia dengan titik-titik di bagian depan dan belakang badan.

Metode lainnya, untuk melatih daya tekanan adalah memejamkan mata kita kemudian menekan bola mata dengan jari (maksudnya, kelopak mata yang ditekan). Tapi jangan sampai membuat mata kita sakit.

Latihan ini hanya untuk mengetahui seberapa jauh harus menekan, kemudian hentikan sebelum mata merasa tidak nyaman. Latih kelima jari tangan kita secara bergantian. Latihan untuk mengatur tekanan dan sentuhan.

Latihan selanjutnya, merasakan detak jantung dengan jari. Tempelkan jari kita pada urat nadi di pergelangan. Rasakan denyut nadi tersebut. Setelah terasa, pindahkan jari ke bagian tubuh yang lain, bisa leher, badan, paha, betis dan lainnya.

Jika sudah bisa merasakan denyut nadi di berbagai titik yang ada di tubuh kita, teruslah dilatih secara rutin untuk menajamkan kepekaan. Ketika suatu saat menerapkan teknik ini, maka kita akan mudah dan cepat menyerang bagian tubuh tersebut.

harry


READ MORE - Efektifitas Kyusho-Jutsu
Web Hosting


IndoBanner Exchanges