Berbagai Versi Kata Shotokan (1)
Kihon, Kata, Kumite. Ketiga teknik itulah yang wajib dipelajari para karateka sejak sabuk putih hingga hitam. Kihon adalah gerakan dasar, Kata merupakan rangkaian gerak dasar, Kumite adalah teknik untuk pertarungan atau pertandingan.
Khusus Kata. Belajar Kata begitu penting, karena menurut Gichin Funakoshi; Kata adalah jiwa dari Karate. Saripati Karate semua ada di Kata.
Bahkan Gichin Funakoshi yakin, setelah seseorang 'menguasai' lima Kata Heian maka karateka tersebut akan bisa melindungi dirinya dalam berbagai situasi ancaman. Sayangnya tidak semua dojo karate mengajarkan pemahaman apalagi aplikasi yang terkandung dalam setiap Kata.
Banyak sekali jumlah Kata dalam Karate. Dari sekian banyak Kata tersebut, Shotokan sebagai salah satu aliran Karate, memuat 26 Kata dalam kurikulum pengajaran Karate. Hal ini sesuai yang diajarkan di Japan Karate Associaton (JKA) maupun Shotokan Karate-Do International Federation (SKIF).
Kata standar JKA dan SKIF tersebut terbagi menjadi 5 Kata Heian (kata dasar), 3 Kata Tekki dan lainnya yaitu Bassai Dai, Bassai Sho, Jion, Jiin, Kanku Dai, Kanku Sho, Sochin, Unsu, Chinte, Wankan, Enpi, Gojushiho So Gojushiho Dai, Jitte, Nijushiho, Gankaku, Meikyo, Hangetsu.
Sementara JKA menerapkan 26 Kata dan SKIF menerapkan 27 Kata (terbaru, Niju Hachi Ho, ciptaan H Kanazawa), ada lagi beberapa organisasi Karate Shotokan yang menetapkan jumlah Kata 25. Biasanya perbedaan itu pada penambahan atau pengurangan Kata, misalnya memasukkan Taikyoku (Shodan, Nidan, Sandan) yang merupakan Kata ciptaan Gichin Funakoshi, kemudian mengurangi Kata lainnya.
JKA dan SKIF adalah dua organisasi Shotokan yang saat ini sama-sama banyak memiliki pengikut di seantero dunia. Meski sama-sama mengajarkan Kata Shotokan, namun kedua organisasi ini memiliki perbedaan dari penerapan masing-masing Kata tersebut.
Penerapan tersebut tersebut pada bentuk gerakan. Misalnya Kata Heian Shodan, terjadi perbedaan pada sikap dachi (kuda-kuda) saat melakukan teknik pukulan Tettsui/Kentsui (pukulan palu).
Heian Shodan versi JKA; setelah gedan barai kanan, kemudian menarik tangan kanan ke dalam untuk melakukan tettsui sembari kaki kanan ditarik ke dalam, posisi badan setengah berdiri tegak, kemudian mengayunkan tettsui berbarengan kaki kanan kembali ke depan membentuk zenkutsu dachi. Selanjutnya chudan tsuki kiri.
Heian Shodan versi SKIF; setelah gedan barai kanan, kemudian menarik tangan kanan ke dalam untuk melakukan tettsui sembari kaki kanan ditarik ke dalam, posisi badan berdiri tegak, kemudian mengayunkan tettsui (tidak kembali zenkutsu dachi). Selanjutnya chudan tsuki kiri.
Perbedaan juga terjadi pada Kata Heian Nidan, Sandan, Yondan dan Godan. Kemudian Bassai Dai, Jion dan lainnya...
Mengapa terjadi perbedaan?
Pada tulisan berikutnya akan kami ulas penyebabnya, berikut video klip kedua versi Kata tersebut, untuk melihat lebih jelas gerakan apa saja yang berbeda.
Juga akan kami paparkan bagaimana kata shotokan gaya klasik.
bersambung...
Khusus Kata. Belajar Kata begitu penting, karena menurut Gichin Funakoshi; Kata adalah jiwa dari Karate. Saripati Karate semua ada di Kata.
Bahkan Gichin Funakoshi yakin, setelah seseorang 'menguasai' lima Kata Heian maka karateka tersebut akan bisa melindungi dirinya dalam berbagai situasi ancaman. Sayangnya tidak semua dojo karate mengajarkan pemahaman apalagi aplikasi yang terkandung dalam setiap Kata.
Banyak sekali jumlah Kata dalam Karate. Dari sekian banyak Kata tersebut, Shotokan sebagai salah satu aliran Karate, memuat 26 Kata dalam kurikulum pengajaran Karate. Hal ini sesuai yang diajarkan di Japan Karate Associaton (JKA) maupun Shotokan Karate-Do International Federation (SKIF).
Kata standar JKA dan SKIF tersebut terbagi menjadi 5 Kata Heian (kata dasar), 3 Kata Tekki dan lainnya yaitu Bassai Dai, Bassai Sho, Jion, Jiin, Kanku Dai, Kanku Sho, Sochin, Unsu, Chinte, Wankan, Enpi, Gojushiho So Gojushiho Dai, Jitte, Nijushiho, Gankaku, Meikyo, Hangetsu.
Sementara JKA menerapkan 26 Kata dan SKIF menerapkan 27 Kata (terbaru, Niju Hachi Ho, ciptaan H Kanazawa), ada lagi beberapa organisasi Karate Shotokan yang menetapkan jumlah Kata 25. Biasanya perbedaan itu pada penambahan atau pengurangan Kata, misalnya memasukkan Taikyoku (Shodan, Nidan, Sandan) yang merupakan Kata ciptaan Gichin Funakoshi, kemudian mengurangi Kata lainnya.
JKA dan SKIF adalah dua organisasi Shotokan yang saat ini sama-sama banyak memiliki pengikut di seantero dunia. Meski sama-sama mengajarkan Kata Shotokan, namun kedua organisasi ini memiliki perbedaan dari penerapan masing-masing Kata tersebut.
Penerapan tersebut tersebut pada bentuk gerakan. Misalnya Kata Heian Shodan, terjadi perbedaan pada sikap dachi (kuda-kuda) saat melakukan teknik pukulan Tettsui/Kentsui (pukulan palu).
Heian Shodan versi JKA; setelah gedan barai kanan, kemudian menarik tangan kanan ke dalam untuk melakukan tettsui sembari kaki kanan ditarik ke dalam, posisi badan setengah berdiri tegak, kemudian mengayunkan tettsui berbarengan kaki kanan kembali ke depan membentuk zenkutsu dachi. Selanjutnya chudan tsuki kiri.
Heian Shodan versi SKIF; setelah gedan barai kanan, kemudian menarik tangan kanan ke dalam untuk melakukan tettsui sembari kaki kanan ditarik ke dalam, posisi badan berdiri tegak, kemudian mengayunkan tettsui (tidak kembali zenkutsu dachi). Selanjutnya chudan tsuki kiri.
Perbedaan juga terjadi pada Kata Heian Nidan, Sandan, Yondan dan Godan. Kemudian Bassai Dai, Jion dan lainnya...
Mengapa terjadi perbedaan?
Pada tulisan berikutnya akan kami ulas penyebabnya, berikut video klip kedua versi Kata tersebut, untuk melihat lebih jelas gerakan apa saja yang berbeda.
Juga akan kami paparkan bagaimana kata shotokan gaya klasik.
bersambung...
1 komentar:
Osh senpai. Izin bertanya nama gerakan pada gambar diatas ?🙏
Posting Komentar